Badak Sumatera Rosa Lahirkan Bayi Betina di TN Way Kambas

Badak Sumatera Betina, Rosa. (Foto: Dok. KLHK)

Editor: Putri - Selasa, 29 Maret 2022 | 19:35 WIB

Sariagri - Seekor badak betina lahir di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Bayi badak tersebut lahir dari Badak Sumatera betina bernama Rosa.

Anak tersebut merupakan hasil perkawinan Rosa dengan badak jantan bernama Andatu. Menurut unggahan di Twitter resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa sudah bunting sebanyak delapan kali sejak pertama kali hingga 2020, namun terus menerus keguguran.

"Kelahiran anak badak Rosa ini adalah kabar gembira bagi masyarakat Indonesia dalam meningkatkan populasi Badak Sumatera dan menambah jumlah badak di SRS TNWK menjadi delapan ekor," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno, mengutip situs resmi PPID Kementerian LHK.

Ketua Tim Dokter Hewan SRS TNWK drh Zulfi Arsan mengatakan, sebelumnya Rosa memang sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan selama hampir 3 jam.

"Prosesnya diawasi oleh tim dokter hewan SRS TNWK dari Yayasan Badak Indonesia (YABI), para perawat dan dokter dari Taman Safari Indonesia juga terlibat dalam tim tindakan siaga dalam persalinan," jelasnya.
Dia mengungkapkan selama badak Rosa bunting, tim memberikan penambahan hormon penguat janin.

Sementara Kepala Balai TNWK Kuswandono menjelaskan bahwa enam tahun yang lalu, Taman Nasional Way Kambas menjadi tempat kelahiran Delilah. Delilah adalah badak betina adik dari Andatu.

Sementara Andatu lahir di Taman Nasional Way Kambas pada 23 Juni 2012. Andatu merupakan badak sumatera pertama di Asia yang lahir dalam penangkaran selang 124 tahun sejak kelahiran anak badak sumatera terakhir di Calcutta Zoo, India.

Andatu lahir dari hasil perkawinan badak jantan bernama Andalas dan induk vernama Ratu. Badak Andatu telah berhasil mengawini badak Rosa dan berhasil bunting menunjukkan program Taman Nasional Way Kambas telah sukses menghasilkan keturunan badak sumatera.

Perjalan Panjang Rosa

Rosa sering muncul di jalan, kebun, kampung dan bertemu dengan kendaraan serta manusia di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Rosa tidak takut dengan manusia dan hal tersebut mengancam keselamatannya.

Oleh sebab itu, diputuskan bahwa Rosa perlu diselamatkan dan ditranslokasi. Sejak 25 November 2005, Rosa mulai menempati Taman Nasional Way Kambas.

Baca Juga: Badak Sumatera Rosa Lahirkan Bayi Betina di TN Way Kambas
Penemuan Burung Pelanduk Kalimantan Setelah 172 Tahun Menghilang

Program reproduksi Rosa menemui tantangan karena perilakunya yang lebih merasa aman ketika dekat dengan manusia. Kurangnya intensitas perkawinan dan tidak bunting dalam waktu bertahun-tahun, sehingga memicu munculnya fibroid rahim.

Sejak dipindahkan ke Taman Nasional Way Kambas pada 2005, Rosa baru bisa dikawinkan sekitar 2015. Ia berhasil mendapatkan kebuntingan pertama pada 2017. Rosa sudah delapan kali mengalami keguguran sejak pertama bunting sampai 2020.