Studi: Deforestasi Sebabkan Emisi Karbon Meningkat Dua Kali Lipat

Ilustrasi hutan. (pixabay)

Editor: Dera - Selasa, 1 Maret 2022 | 18:50 WIB

Sariagri - Emisi karbon dari deforestasi hutan tropis pada abad ini ternyata jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Menurut hasil penelitian, jumlah emisi karbon bahkan mencapai dua kali lipat hanya dalam dua dekade dan jumlahnya terus meningkat.

Hutan dunia menyimpan sekitar 861 gigaton karbon atau hampir setara dengan jumlah emisi bahan bakar fosil tahunan selama hampir satu abad terakhir ini. Ketika pohon ditebang, hutan tersebut melepaskan karbon yang mereka simpan ke atmosfer.

Sejak tahun 2000, dunia telah kehilangan sekitar 10% tutupan pohonnya sehingga mendorong pemanasan global.

Sebuah studi yang diterbitkan pada hari Senin (28/2/22) di Nature Sustainability menunjukkan bahwa pelepasan karbon dari deforestasi hutan tropis dalam dua dekade terakhir telah berlipat ganda dan terus meningkat, sebagian besar didorong oleh perluasan perbatasan pertanian, demikian dikutip dari theguardian.com.

Dengan menggunakan data satelit resolusi tinggi, para peneliti menemukan bahwa Republik Demokratik Kongo, Indonesia, dan Brasil mencatat percepatan terbesar dalam hilangnya hutan dari 2001 hingga 2020.

Namun mereka menyebutkan, negara-negara di Amerika Selatan bertanggung jawab atas jumlah emisi terbesar dari pembukaan hutan di Amazon dan negara lainnya.

Analisis tersebut menemukan bahwa sekitar seperlima dari pembukaan lahan di daerah tropis terjadi di daerah pegunungan merupakan rumah bagi stok karbon yang relatif tinggi, terutama di Asia.

"Deforestasi dan kehilangan karbon hutan semakin cepat," kata Dominick Spracklen, profesor di School of Earth and Environment di University of Leeds, salah satu penulis studi tersebut.

Penelitian ini sendiri dipimpin oleh Yu Feng, kandidat PhD di Universitas Sains dan Teknologi Selatan (SUSTech), dan Zhenzhong Zeng, profesor di SUSTech.

Baca Juga: Studi: Deforestasi Sebabkan Emisi Karbon Meningkat Dua Kali Lipat
Tanam 25 Juta Pohon, Kakek Ini Berhasil Ubah Bukit Tandus Jadi Hutan

Mereka menyebut, peternakan sapi, kelapa sawit, kedelai, kakao, karet, dan kopi adalah penyebab utama hilangnya hutan tropis, menghancurkan beberapa tempat yang paling beragam keanekaragaman hayatinya di bumi, rumah bagi spesies termasuk jaguar, sloth, orangutan, toucan, dan lemur.

Peningkatan deforestasi terjadi meskipun ada komitmen untuk memperlambat deforestasi, seperti Deklarasi Hutan New York pada tahun 2014, yang bertujuan untuk mengurangi separuh laju deforestasi pada tahun 2020. Di Cop26 di Glasgow, koalisi 142 negara (pemilik 90% hutan dunia) berkomitmen untuk menghentikan dan memulihkan hilangnya hutan dan degradasi lahan pada tahun 2030.