Intai Pembalakan Liar, KLHK Diminta Gunakan Teknologi Digital di Taman Nasional Kerinci Seblat

Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin. (AntaraHO-Humas DPD RI)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 2 Februari 2022 | 11:00 WIB

Sariagri - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menerapkan teknologi digital di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Penerapan teknologi digital itu untuk mengintai dan mencegah berbagai aktivitas pembalakan liar

"KLHK harus menggunakan teknologi digital dan drone sebagai instrumen pengontrol dan pengintai aktivitas pembalakan liar di TNKS serta kawasan hutan lindung lainnya di Indonesia," ujar Wakil Ketua DPD Sultan B. Najamudin.

Sultan melalui keterangan tertulis, Selasa (1/2/2022) mengatakan TNKS adalah salah satu taman nasional terluas di Sumatera. Wilayahnya meliputi empat provinsi yaitu Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Bengkulu.

Meski berstatus kawasan cagar alam dilindungi, penebangan kayu dan pembukaan lahan ilegal di kawasan lindung taman nasional itu masih terjadi. Bahkan, bertambah parah dalam beberapa tahun terakhir, terutama yang terpantau dari jalan lintas Jambi-Sumatera Barat, Kayu Aro.

Merujuk dari fakta deforestasi yang mengancam masa depan kelestarian hutan lindung itu, DPD memandang serius dan meminta KLHK segera menerapkan teknologi digital.

"Negara tidak boleh setengah hati dalam komitmennya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya hutan," tegasnya.

Bahkan, lanjut dia, jika harus mengeluarkan banyak biaya dan penggunaan teknologi canggih sekalipun untuk menjaga TNKS. Menurut dia, praktik pembalakan liar dengan berbagai motif menjadi penyebab utama deforestasi selama ini.

DPD tidak ingin fenomena itu terus berlanjut di kawasan yang menjadi cadangan hutan paling diharapkan kelestariannya oleh masyarakat Sumatera.

"Saat ini, di Pulau Sumatera kawasan hutan lindung hanya tersisa 1,2 juta hektare," kata mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu.

Jika tidak dilakukan pendekatan proteksi dan pelestarian secara serius, kata dia, hal itu menjadi ancaman dan mengkhawatirkan masa depan biodiversitas serta lingkungan hidup di Pulau Sumatera.

Baca Juga: Intai Pembalakan Liar, KLHK Diminta Gunakan Teknologi Digital di Taman Nasional Kerinci Seblat
Polisi Buru 7 Pelaku Pembalakan Liar Kayu Sonokeling Perhutani, 1 Penadah Berhasil Diringkus

Karena itu, DPD merekomendasikan KLHK melalui Balai Besar TNKS untuk meningkatkan kualitas peralatan dan instrumen pengontrol kawasan hutan menggunakan alat kontrol jarak jauh yang efektif dan presisi.

"Hal ini penting sebagai jaminan keamanan hutan lindung TNKS yang merupakan penyedia cadangan air bersih, penahan erosi, serta habitat flora dan fauna," pungkasnya.

Video terbaru: