224 Spesies Baru Flora dan Fauna Ditemukan di Wilayah Mekong

Ilustrasi - Monyet liar.(Piqsels)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 27 Januari 2022 | 07:00 WIB

Sariagri - World Wildlife Fund (WWF) melaporkan telah menemukan 224 spesies baru di wilayah Mekong. Selain tumbuhan, spesies baru yang masuk daftar terbaru WWF diantaranya seekor monyet dengan lingkaran putih di sekitar mata atau monyet 'hantu'.

Laporan kelompok konservasi yang dirilis 26 Januari 2022 menyoroti pentingnya melindungi keanekaragaman hayati dan habitat di kawasan Mekong yang meliputi Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand dan Myanmar.

Spesies itu ditemukan pada 2020 tetapi laporan tahun lalu tertunda. Monyet itu disebut lutung Popa, karena hidup di lereng bukit terjal gunung berapi Gunung Popa di Myanmar yang sudah punah.

Lutung Popa adalah satu-satunya mamalia baru yang ditemukan. Selain itu, ada lusinan reptil, katak dan kadal air yang baru diidentifikasi, ikan dan 155 spesies tanaman, termasuk satu-satunya spesies bambu sukulen ditemukan di Laos.

Wilayah Mekong adalah hotspot keanekaragaman hayati dan rumah bagi harimau, gajah Asia, saola — hewan yang sangat langka yang disebut unicorn Asia atau spindelhorn — dan ribuan spesies lainnya.

Menurut WWF, termasuk daftar terbaru ini, para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 3.000 spesies baru di kawasan itu sejak 1997.

Dalam laporan dijelaskan, para ilmuwan menggunakan pengukuran dan sampel dari koleksi museum untuk membandingkan dan mengidentifikasi perbedaan utama dengan fitur hewan dan tumbuhan baru yang ditemukan.

Saat memperkenalkan laporan itu, Thomas Ziegler seorang kurator di Institut Zoologi Universitas Cologne, mengatakan mempelajari perbedaan seperti itu dapat membantu menentukan kisaran spesies dan ancaman terhadap kelangsungan hidup mereka.

Namun, dia mengakui mengidentifikasi spesies baru itu rumit. Bahkan terkadang harus ditentukan dengan menggunakan berbagai metode seperti panggilan katak dan data genetik yang digunakan untuk membedakan katak kecil daun kapulaga, yang ditemukan di pegunungan Kapulaga di suaka margasatwa.

Dilansir Indian Express, beberapa spesies ditemukan di lebih dari satu negara, termasuk ular siput kembar berwarna oranye terang pemangsa siput.

Menurut laporan itu, lutung Popa diidentifikasi berdasarkan pencocokan genetik tulang yang baru saja dikumpulkan dengan spesimen dari Museum Sejarah Alam Inggris yang dikumpulkan lebih dari satu abad silam. Dua karakteristik pembeda utama adalah cincin putih lebar di sekitar mata dan kumis yang mengarah ke depan.

WWF, bekerja sama dengan Fauna and Flora International (FFI), menangkap gambar monyet menggunakan jebakan kamera pada 2018. FFI melaporkan penemuan itu akhir tahun lalu.

Monyet itu adalah kandidat terdaftar sebagai spesies terancam punah dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam. Diperkirakan hanya 200-250 yang bertahan hidup di alam liar.

Baca Juga: 224 Spesies Baru Flora dan Fauna Ditemukan di Wilayah Mekong
Dapat Info dari KPK, KSDA Sumut Selamatkan Satwa Dilindungi di Rumah Bupati Langkat

Jenis baru begonia dengan bunga kemerahan dan buah seperti berry juga ditemukan di dataran tinggi Myanmar.

Terlepas dari perambahan manusia di hutan tropis dan zona liar lainnya, sebagian besar Mekong Besar masih sedikit dieksplorasi dan setiap tahun lusinan spesies baru ditemukan.

Tidak semua spesies baru ditemukan jauh di dalam hutan. Salah satu spesies tanaman baru adalah tanaman jahe yang disebut 'kutu busuk' karena baunya menyengat mirip kumbang besar yang digunakan orang Thailand untuk membuat sejenis saus sambal pelengkap nasi. Tanaman baru itu ditemukan di toko tanaman di timur laut Thailand.

Video: