Warga Dengar Auman, BKSDA Selidiki Dugaan Keberadaan Macan di Banyumas

Ilustrasi - Macan kumbang (Panthera pardus melas)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 5 Januari 2022 | 21:00 WIB

Sariagri - Dugaan keberadaan macan di Grumbul Kepetek, Desa Windunegara, Kabupaten Banyumas akan diselidiki Resor Konservasi Wilayah Cilacap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah.

"Kami memang belum menerima permintaan resmi dari aparat setempat, baru sebatas pesan broadcast melalui WhatsApp. Namun kami akan teruskan ke pimpinan agar mendapatkan surat tugas untuk menyelidiki dugaan keberadaan macan tersebut," ujar Kepala Resor Konservasi Wilayah Cilacap BKSDA Jateng Dedi Rusyanto saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (5/1/2022).

Dia mengakui berdasarkan pengalaman, auman macan atau binatang buas lainnya tidak seperti yang dibayangkan dalam pesan WhatsApp. Meski baru sebatas informasi melalui WhatsApp, pihaknya telah melaporkannya kepada pimpinan BKSDA Jateng agar segera mendapatkan surat tugas untuk mengecek kebenaran informasi itu.

Dedi mengatakan informasi mengenai dugaan keberadaan macan di Desa Windunegara, Kecamatan Wangon, Banyumas itu baru pertama kali muncul. Selama ini belum pernah ada informasi tentang keberadaan macan.

"Makanya, kami akan mengecek kebenaran informasi tersebut," katanya.

Bahkan, lanjut dia, selama ini pihaknya belum pernah melakukan identifikasi secara khusus terhadap jenis satwa liar besar yang kemungkinan hidup di kawasan hutan sekitar Desa Windunegara. Menurut dia, jika di wilayah itu terdapat satwa liar jenis mamalia besar seperti macan, area jelajahnya bisa lebih dari 20 km.

"Ya bisa jadi itu kawasan atau wilayah hutan macan, jelajahnya bisa sampai ke sana. Bisa jadi itu bagian dari ringnya, itu pun tidak setiap saat macan itu lewat situ, apakah dua hari sekali, satu minggu sekali, kita enggak bisa pastikan," katanya.

Namun apabila merupakan ring jelajah macan, kata dia, suatu saat macan tersebut akan melewati tempat itu. Hal itu merupakan perilaku khas satwa liar jenis mamalia besar.

"Kalau sejak zaman dulu lewatnya situ, suatu saat di kemudian hari akan lewat situ lagi. Biasanya satwa liar mamalia besar melakukan penandaan perilakunya demikian," kata Dedi.

Saat dikonfirmasi media, Kepala Kepolisian Sektor Wangon Ajun Komisaris Polisi Suprijadi mengatakan pihaknya masih melakukan pemantauan secara langsung di lokasi guna memastikan keberadaan macan seperti yang diiinformasikan warga Grumbul Kepetek.

Baca Juga: Warga Dengar Auman, BKSDA Selidiki Dugaan Keberadaan Macan di Banyumas
Hujan Ikan Viral pada Akhir Tahun 2021 di Daerah Ini, Warga Ketiban Untung

Dalam hal ini, kata dia, seorang warga Grumbul Kepetek yang berprofesi sebagai petani mengaku mendengar auman macan.

"Ada juga yang melihat jejak kaki. Informasinya juga ada yang melihat di sekitar kandang kambing warga, terus mau dilempar hewannya kabur," katanya.

Menurut dia, baru kali ini ada informasi mengenai kemunculan macan meskipun wilayah Desa Windunegara dan Cikakak berdekatan dengan hutan. Dia mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar hutan.(Ant)

Video terkait: