KLHK Diingatkan Perbaiki Lingkungan Pulau Jawa Jadi Sumber Produksi Pangan

Ilustrasi - Hutan tropis (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 8 Juni 2021 | 19:20 WIB

SariAgri - Luasan hutan primer di Indonesia hanya akan tersisa sekitar 18,4 persen dari total luasan lahan secara nasional sekitar 189,6 juta hektare pada tahun 2045. Kerena itu, beberapa langkah harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

“Maka beberapa langkah perlu dilakukan untuk mencegah itu terjadi dan kerusakan lingkungan dapat diminimalisir mungkin,” ujar Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah dalam Rapat dengar Pendapat (RDP) bersama Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) di Jakafrta, Selasa (8/6/2021).

Menurut Luluk, munculnya Undang-undang Cipta Kerja memiliki relevansi terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup. Dia menyoroti provinsi yang jumlah luasan hutannya sangat rendah. Sebab potensi kelangkaan air baku akan menjadi semakin berbahaya seiring terjadinya penyusutan di daerah dengan sedikit hutan seperti Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

“Karena itu mungkin harus ada pendekatan yang berbeda sekaligus tidak mendiskriminasi. Misalnya di LHK ada provinsi-provinsi yang memang akan dijaga sedemikian rupa karena di sana banyak tutupan hutannya, tapi disisi lain juga tidak bisa membiarkan begitu saja provinsi lain yang hutannya tidak banyak,” jelasnya.

Skema dukungan fiskal berbasis ekologi, lanjut dia, harus juga dibuatkan untuk provinsi yang tutupan hutannya tidak banyak tetapi masyarakatnya memiliki kemauan keras untuk menjaga bahkan memunculkan hutan baru dalam konteks mencegah krisis air agar tidak berkepanjangan.

“Kalau begitu maka mereka juga punya hak untuk mendapat dukungan fiskal. Papua, Kalimantan, Papua merupakan Provinsi mainstream yang telah menjadi perhatian KLHK. Namun bagaimana dengan kondisi pulau jawa ? padahal pulau jawa juga menjadi salah satu tumpuan bersama khususnya dalam hal penyediaan pangan,” tegasnya.

Baca Juga: KLHK Diingatkan Perbaiki Lingkungan Pulau Jawa Jadi Sumber Produksi Pangan
Food Estate Diharapkan Jadi Momentum Tuntaskan Isu Pertanahan di Kalteng

Luluk mengatakan, perbaikan kualitas lingkungan hidup di Pulau Jawa sangat penting sebab sebagian besar produksi pangan masih ditopang dari wilayah itu. Menurut dia, apabila produksi pangan di Pulau Jawa terganggu akan berdampak pada kemampuan dalam menghasilkan sumber pangan berkualitas serta mengganggu kepentingan pangan nasional.

“Besar harapan saya, KLHK bisa menjadi yang terdepan untuk menyelamatkan lingkungan Indonesia. Karena pembangunan ekonomi juga akan sangat bergantung terhadap kualitas lingkungan yang dimiliki,” pungkasnya.

Video terkait: