Jingle atau lagu karhutla diluncurkan dengan tujuan mengajak masyarakat mencegah kebakaran lahan sekaligus melestarikan tradisi setempat
SariAgri - Prihatin dengan banyaknya kejadian kebakaran lahan dan hutan, mendorong perusahaan swasta yaitu Sinar Mas Agribusiness and Food meluncurkan jingle pencegahan karhutla melalui lagu tradisional.
Menurut Managing Director of Sustainability, Sinar Mas Agribusiness and Food, Agus Purnomo jingle karhutla sengaja diluncurkan dengan tujuan mengajak masyarakat mencegah kebakaran lahan sekaligus melestarikan tradisi setempat.
“ Tanah to indae kitae. Tanah adalah ibu kita, jangan bakar sembarangan!”, ucap Agus Purnomo menirukan sepenggal lirik yang diucapkan oleh perwakilan masyarakat Dayak yang terlibat dalam pembuatan jingle tersebut.
Agus menambahkan masyarakat Dayak dan Melayu serta suku-suku lain di Indonesia memandang aksi membakar sembarangan lahan dan hutan akan merugikan tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain, lingkungan, dan keluarganya.
Mengaungkan jingle ini, Sinar Mas Agribusiness and Food bekerja sama dengan stasiun radio pemerintah daerah dan swasta menyiarkan lagu cegahan karhutla di tiga provinsi yakni Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Ketiga provinsi tersebut, lanjut Agus, mewakili wilayah paling rawan kebakaran di mana perusahaan beroperasi dan telah menjadi fokus dari serangkaian inisiatif pencegahan karhutla perusahaan sejak 2016, yaitu program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
Dalam sosialisasi jingle karhutla, Sinarmas melibatkan seniman muda Indonesia dan perwakilan masyarakat setempat dalam pembuatan jingle ini.
“ Kami berharap perpaduan ajakan dalam bahasa daerah dengan musik dari akordeon dan alat musik tradisional Dayak, sapeh, dapat menyampaikan pesan bahwa kita semua harus bertindak untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan tahun ini,” katanya.
Agus menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan, meski sesungguhnya ini membutuhkan proses yang panjang.
“Membakar lahan telah menjadi budaya sebagian masyarakat Indonesia, terutama dalam menyiapkan lahan pertanian. Memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk mengubah pola perilaku itu, “ tekannya.
[baca_juga]
Jingle pencegahan karhutla dapat diunduh secara gratis di laman pencegahan kebakaran hutan dan lahan perusahaan: https://www.smart-tbk.com/jingle-pencegahan-karhutla/
Ini adalah upaya terkini perusahaan swasta untuk mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan karhutla serta mengubah perilaku masyarakat secara perlahan.
Tahun lalu, kata Agus, perusahaan telah meluncurkan buku cerita Rumbun dan Sahabat Rimba untuk siswa sekolah dasar dan guru pengajar. Sebanyak 5.800 buku cerita didistribusikan ke sekolah-sekolah yang berlokasi di daerah rawan kebakaran.
“ Kegiatan pelatihan guru online, pendampingan petani di desa rawan kebakaran, dan pelatihan Masyarakat Siaga Api (MSA) merupakan upaya lain perusahaan untuk mendukung Indonesia bebas kebakaran, “ paparnya.
Upaya ini membuahkan hasil. Pada 2020, desa-desa yang didukung program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) mengalami penurunan kebakaran secara signifikan yaitu 97 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tentu saja, pencegahan kebakaran membutuhkan kerjasama semua pihak baik perusahaan, masyarakat, dan pemerintah. Bersama-sama kita bisa mewujudkan Indonesia bebas kebakaran hutan dan lahan.” Pungkasnya.