Setelah 25 Tahun, Misteri Pembunuh Elang Botak Akhirnya Terungkap

Elang botak (Haliaeetus leucocephalus). (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Minggu, 28 Maret 2021 | 13:00 WIB

SariAgri - Selama sekitar 25 tahun, penyakit misterius menyerang ratusan elang botak, Haliaeetus leucocephalus yang hidup di sekitar danau di wilayah Amerika Serikat. Efek penyakit ini mengerikan yaitu elang tidak memiliki kendali atas tubuhnya dan lubang terbentuk di otak.

Dikutip dari interestingengineering.com, diperkirakan sedikitnya 130 elang telah mati akibat serangan penyakit misterius itu. Namun jumlah sebenarnya bisa aja 10 kali lipat dari jumlah itu.

Elang botak bukan satu-satunya spesies yang terkena penyakit misterius. Ikan, katak, siput, salamander, kura-kura, ular, burung hantu, dan unggas air juga bisa terserang penyekit misterius itu. Namun serangan penyakit ke elang botak sangat parah karena juga memangsa hewan yang terinfeksi.

Sebelumnya, para peneliti mengidentifikasi penyebab kematian itu adalah penyakit neurodegeneratif yang disebut vacuolar myelinopathy (VM). Namun penyakit yang menyerang otak ini tidak diketahui asal usulnya.

Baca Juga: Setelah 25 Tahun, Misteri Pembunuh Elang Botak Akhirnya Terungkap
Jawa Barat Akan Perluas Sentra Serei Wangi

Sekarang, misteri itu telah terpecahkan. Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Science, oleh Martin Luther University Halle-Wittenberg (MLU) di Jerman dan University of Georgia, AS, telah menemukan penyebab di balik kematian itu, yaitu racun saraf yang disebut aetokthonotoxin.

Para peneliti seperti dilaporkan Live Science, menjelaskan racun saraf itu berasal dari tanaman invasif Hydrilla verticillata dan spesies Cyanobacteria tertentu. Mereka mengatakan penyakit vacuolar myelinopathy (VM) hanya ditemukan di danau di mana spesies tumbuhan invasif, Hydrilla verticillata itu juga ada disana.