Berita Kehutanan - Kayu gaharu merupakan salah satu jenis kayu termahal di dunia yang dimanfaatkan untuk industri parfum maupun setanggi.
SariAgri - Kayu gaharu adalah salah satu jenis kayu berwarna kehitaman yang menghasilkan resin khas beraroma harum. Kayu ini berasal dari pohon gaharu spesies Aquilaria malaccensis yang paling diminati di seluruh dunia. Tak heran jika kayu gaharu merupakan salah satu jenis kayu termahal di dunia.
Keistimewaan kayu gaharu terletak pada kandungan resinnya yang tinggi dan banyak dimanfaatkan untuk industri parfum maupun setanggi. Kayu gaharu di pasaran dijual per kilogram dengan harga tergantung kualitas resin yang dihasilkannya. Sebab keunikannya itu, kayu gaharu juga dinamai kayu dewa atau kayu dari surga.
Kayu asal Kalimantan ini sejak lama banyak diminati oleh berbagai negara utamanya negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Oman, Kuwait, Oman dan sebagainya. Selain itu kayu gaharu juga sangat diminati oleh masyarakat di India dan mereka berhasil membudidayakannya di negara tersebut dan dikenal dengan nama kayu gaharu India.
Di Indonesia sendiri telah dibentuk Asosiasi Gaharu Indonesia (Asgarin) sebagai wadah pengenalan mengenai usaha dan budi daya gaharu. Mahalnya harga kayu gaharu karena langkanya pohon gaharu dan masih kurangnya minat masyarakat terhadap budi daya pohon tersebut.
Baca Juga:
Benarkah Pupuk dari Micin Bisa Suburkan Tanaman?
Ngeri, Ini Fakta Menyeramkan Kelelawar Vampir Penghisap Darah
Secara morfologis kayu gaharu spesies Aquilaria malaccensis dapat tumbuh hingga 40 meter dengan diameter batang mencapai 40-60 cm. Berdaun lancip dan meruncing di bagian ujungnya. Pohon gaharu juga menghasilkan bunga dan buah.
Bunganya berwarna kuning, tumbuh di ujung ranting pada bagian atas maupun bawah ketiak daun. Sementara buahnya berbentuk bulat dengan ukuran 3-5 cm berwarna kemerahan dan berbulu.
Kayunya keras, lurus dengan kulit berwarna coklat keputihan dan bertekstur halus. Sementara bagian gubalnya (bagian dalam kayu sebelum inti) berwarna hitam pekat yang merata dan beraroma harum saat dipotong. Bagian gubal inilah yang kemudian menentukan kualitas kayu gaharu.
Aroma wangi pada kayu gaharu disebabkan oleh jamur Fusarium sp yang menyerang bagian gubal. Gubal sendiri adalah bagian kayu yang masih muda yang terdiri dari sel-sel hidup dan berfungsi menyalurkan maupun menimbun makanan.
Kayu gaharu tidak hanya dihasilkan dari jenis pohon Aquilaria, melainkan semua pohon dari family gaharu-gaharuan (Thymelaeaceae) juga menghasilkan kayu gaharu. Tapi kayu gaharu paling baik dan berkualitas dihasilkan oleh pohon spesies Aquilaria malaccensis.
Pemanfaatan pohon gaharu sama seperti jenis pohon kayu lainnya yang digunakan untuk membuat furniture atau bahan bangunan. Pohonnya dapat dipanen mulai dari usia 5 tahun sampai usia 25 tahun sampai menghasilkan resin yang berkualitas sebagai bahan baku industri parfum, kosmetik dan obat-obatan.
Saat ini kayu gaharu spesies Aquilaria malaccensis masuk kategori Appendix II berdasarkan hasil konvensi CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) di Amerika Serikat pada tahun 1994. Kayu gaharu disebut terancam punah karena populasinya berkurang sangat cepat akibat permintaan yang tinggi.