Pesona Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Kabupaten Banjar

Taman Biodiversitas Lembah Bukit Manjai adalah salah satu kawasan hutan hujan tropis di Mandiangin Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. (SariAgri/Ibrahim Batola)

Editor: Arif Sodhiq - Minggu, 14 Maret 2021 | 22:00 WIB

SariAgri - Taman Biodiversitas Lembah Bukit Manjai adalah salah satu kawasan hutan hujan tropis di Mandiangin Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Jarak tempuh ke Taman Biodiversitas dari Kota Banjarmasin kurang lebih 45 km atau sekitar 60 menit perjalan darat. 

Taman Biodiversitas di balik bukit Taman Hutan Raya Sultan Adam ini awalnya hanya sebuah lahan hutan kecil biasa. Pada 5 November 2020 lalu, Lembaga Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Biodiversitas Indonesia) menjadikannya sebagai Taman Biodiversitas bertepatan dengan hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional.

"Sekarang taman biodiversitas ini sering dikunjungi mahasiswa untuk melakukan penelitian tentang ekosistem hutan hujan tropis,“ ujar penggegas dan pendiri Taman Biodiversitas, Ferry F. Hoesain.

Menurut Ferry yang juga Founder Biodiversitas Indonesia, di kawasan Taman Biodiversitas akan dilengkapi taman anggrek spesies Meratus yang keberadaannya semakin terancam akibat alih fungsi lahan dan perambahan pemburu anggrek alam. Untuk itu, anggrek alam itu akan dikembalikan ke habitatnya, terutama di kawasan Taman Biodiversitas.

Surga buah lokal

Taman Biodiversitas terkoneksi dengan agrowisata buah durian. Di kawasan ini tersedia gazebo dan rumah pohon. Bagi yang suka camping, di taman ini terdapat fasilitas camping ground dengan view hutan hujan tropis.

“Bagi yang ingin menginap di rumah pohon akan dikenakan biaya sewa. Begitu juga bagi yang ingin menggunakan area camping ground. Di tempat ini pula disediakan kamar mandi dan toilet yang dirancang sealami mungkin dan menyatu dengan alam di lembah bukit Manjai," kata Afdal pengelola agrowisata buah lokal tersebut.

Saat ini sedang dibangun beberapa fasilitas lainnya, untuk kenyamanan pengunjung. Afdal menyarankan jika ingin ke kawasan agrowisata durian sebaiknya pada saat panen buah-buahan lokal seperti durian, langsat dan cempedak.

Wisata minat khusus

Keanekaragaman flora dan fauna kawasan Taman Biodiversitas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang memiliki minat khusus. Bagi penggemar fotografi bisa mengamati burung dan satwa liar lainnya atau sekadar mengitari kawasan dengan mengikuti track yang ada.

Jika beruntung, wisatawan dapat bertemu kawanan lutung kelabu (Trachypithecus cristatus) dan beruk (Macaca nemestrina) yang termasuk satwa dilindungi. Bahkan terkadang masih bisa ditemui kijang (Muntiacus muntjak) yang masuk kawasan Taman Biodiversitas.

Bagi penyuka tanaman buah lokal, di kawasan ini terdapat beragam pohon atau tanaman seperti durian (Durio zibethinus), duku, jengkol (Archidendron pauciflorum), gayam, sukun (Artocarpus altilis), nangka (Artocarpus heterophyllus), cempedak (Artocarpus integer) dan jambu air (Syzygium aqueu). Selain itu juga tumbuh beragam jamur makroskopis yang unik dan eksotik.

Baca Juga: Pesona Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Kabupaten Banjar
Melawan Ancaman Kepunahan Anggrek Meratus Akibat Kerusakan Hutan

Mata air jernih

Salah satu fungsi hutan hujan tropis sebagai resapan air. Di kawasan Taman Biodiversitas terdapat mata air yang tidak pernah kering meski di musim kemarau. Mata air yang jernih dan bersih ini dapat diminum langsung karena berasal dari sumber air pegunungan. Air dari mata air yang disebut 'Tirta Asri' ini jernih dan segar.

Ferry menambahkan, Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis adalah Taman Biodiversitas kedua yang dimiliki Biodiversitas Indonesia bekerja sama dengan ULM. Taman Biodiversitas pertama adalah Taman Biodiversitas Lahan Basah di Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala yang telah dibuka pada 2 Februari 2019 bertepatan dengan Hari Lahan Basah Sedunia.