IPB Manfaatkan Teknologi Drone untuk Penelitian Satwa Liar di Hutan

Penulis: Andry, Editor: Reza P - Jumat, 12 Februari 2021 | 10:30 WIB
SariAgri - Kemajuan teknologi, rupanya belum begitu diterapkan dalam konservasi biodoversitas di hutan. Untuk itu, Dr Dede Aulia Rahman, peneliti konservasi biodiversitas hutan dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB University mengatakan perlu ada terobosan untuk bisa mendata kekayaan alam di negeri ini.
"Kita tahu bahwa hutan hujan tropis Indonesia itu susah dijangkau. Metode survei secara tradisional memang agak sulit, ditambah satwa liar memiliki sifat sulit dipahami dan samar. Itu yang menyebabkan data-data ekologi di Indonesia itu sulit dan menjadi sangat terbatas," ujarnya.
Ia menyebut, dibutuhkan teknologi yang lebih canggih supaya dapat menjawab tantangan terkait pengumpulan data dan potensi satwa liar di Indonesia. Salah satunya dengan optimalisasi pendataan dengan menggunakan teknologi drone thermal dan kamera tangkap untuk melacak satwa liar di hutan.
Melalui dukungan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia, di bawah skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT), dalam studi terbarunya, Dr Dede melakukan pendataan serta monitoring satwaliar dengan memanfaatkan teknologi kamera tangkap dan drone thermal.
Camera trap berfungsi seperti CCTV yang dilengkapi sensor gerak sehingga dapat merekam dan membedakan satwa yang satu dengan satwa lainnya atau membedakan antar individu satwa melalui pengenalan karakteristik maupun bentuk tubuh atau pola tertentu yang terdapat pada setiap jenis satwa.
"Contohnya, pada macan tutul jawa yang merupakan satwa endemik Indonesia, kita bisa membedakan setiap individunya berdasarkan pola totolnya atau rosette. Jadi semacam sidik jari pada manusia dan untuk orangutan dapat dibedakan setiap individunya berdasarkan tampilan wajah," tambah pakar satwa liar IPB University ini.

Hanya saja, katanya, drone belum digunakan untuk memantau biodiversitas sehingga perlu pengembangan-pengembangan lebih lanjut sehingga dapat menyesuaikan dengan kekhasan dan karakteristik biodiversitas yang akan dipelajari.
Baca Juga: IPB Manfaatkan Teknologi Drone untuk Penelitian Satwa Liar di HutanPeneliti IPB Ingin Pemantauan Satwa Liar Gunakan Drone
Adapun drone yang digunakan dalam studinya tersebut adalah drone yang dilengkapi dengan kamera termal. Drone ini diklaim mampu memonitor dan mengidentifikasi satwa berdasarkan suhu tubuh dan ukuran pixel dari satwa yang ditemukan.
Dr Dede juga menyebut, keinginannya untuk berkolaborasi dengan peneliti dari berbagai disiplin ilmu. Pasalnya, tidak hanya dengan mengenali, memahami, dan ikut mengkonservasi biodiversitas Indonesia, namun juga terkait dengan pemanfaatan potensi biodiversitas Indonesia yang sungguh luar biasa untuk kemanfaatan masyarakat Indonesia.