Berita Kehutanan - Budi daya Akuakultur di kawasan hutan bakau dipercaya akan memberikan nilai ekonomi yang menjanjikan.
SariAgri - Budi daya Akuakultur di kawasan hutan bakau dipercaya akan memberikan nilai ekonomi yang menjanjikan, sekaligus merawat kelestarian alam di sekitar wilayah pantai.
Sistem budidaya bakau menyediakan berbagai produk dan jasa ekosistem, seperti dukungan perikanan, keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, perlindungan pantai, dan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Bagaimanapun, kawasan hutan bakau sangat bergantung pada masuknya air pasang alami berkualitas tinggi. Jika air pasang surut tercemar, rendah oksigen, terinfeksi atau dipengaruhi oleh perubahan salinitas, akibat hujan lebat atau kekeringan, hal ini menimbulkan risiko bagi spesies air dan pohon bakau.
Oleh karena itu, pemantauan kualitas air sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan petani tentang spesies apa yang akan dibudidayakan, dan kapan harus menukar air di dalam kolam akuakultur. Hal ini penting terutama jika kawasan hutan bakau dekat dengan kawasan pertanian dan perikanan intensif, industri, dan rumah tangga yang menghasilkan limbah.
Mengutip thefishsite.com, salah satu proyek budidaya hutan bakau saat ini tengah dilakukan di kawasan Delta Mekong, Vietnam. Inisiatif pemantauan lingkungan baru ini sekaligus bertujuan untuk mendukung budidaya udang dan kepiting di hutan bakau,
Proyek bernama AQUAM diluncurkan minggu lalu oleh Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan provinsi Delta Mekong, Universitas Queensland dan GreenField Consulting and Development Ltd (GFD) Australia, didanai oleh Australian Innovation Fund (Aus4Innovation).
Proyek senilai 384.948 dolar AS bertujuan untuk membangun sistem pemantauan lingkungan untuk budidaya bakau guna meningkatkan pengelolaan hutan bakau dan ketahanan masyarakat pesisir dalam menghadapi perubahan iklim.
Proyek ini akan dilaksanakan selama 15 bulan ke depan di kawasan budidaya bakau utama di Ca Mau, dengan kegiatan utama meliputi:
1. Desain, produksi, pemasangan, dan pengoperasian 15 stasiun pemantauan lingkungan akuatik nirkabel (stasiun AQUAM) di titik-titik air utama untuk budidaya bakau.
2. Meningkatkan dan menyesuaikan deteksi perubahan bakau otomatis untuk provinsi Ca Mau menggunakan gambar Sentinel 1 dan 2 menggunakan Google Earth Engine, Google Deep learning TensorFlow, dan platform awan Google berbiaya rendah.
3. Meningkatkan perangkat lunak Geosurvey sebagai aplikasi baru, perangkat lunak AQUAM, untuk melaporkan perubahan hutan bakau dan lingkungan air dan memungkinkan petani dan teknisi untuk melaporkan bahaya dan fluktuasi lingkungan secara real-time.
4. Mengintegrasikan dan memproses semua informasi pemantauan, termasuk interpretasi citra satelit otomatis ke dalam sistem aplikasi AQUAM, dan produksi laporan lingkungan yang intuitif dan mudah digunakan untuk semua pemangku kepentingan.