• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Kehutanan

Sebut Cuaca Ekstrem Penyebab Banjir di Kalsel, Ini Rekomendasi KLHK

sariagri.id - Rabu, 20 Januari 2021 | 09:00 WIB

DAS Barito, banjir Kalsel, KLHK, kehutanan

Tumpukan sampah pasca banjir di lokasi Pasar Murakata Barabai (Antara/M Taupik Rahman)
Tumpukan sampah pasca banjir di lokasi Pasar Murakata Barabai (Antara/M Taupik Rahman)

Berita Kehutanan - Penyebab banjir di alur DAS Barito khususnya wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) akibat cuaca ekstrem.

Penulis: Arif Ferdianto, Editor: Arif Sodhiq

SariAgri - Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), M.R. Karliansyah mengatakan penyebab banjir di alur DAS Barito khususnya wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) akibat cuaca ekstrem.

“Dengan demikian maka volume air yang masuk ke sungai itu luar biasa, jadi ada sekitar 2,08 miliar m3 yang masuk dibandingkan dengan kondisi normal yaitu 238 juta m3, sebagai contoh di Kabupaten Tanah Laut itu debit sungai 645,56 m3/detik, sementara biasanya hanya 410,73 m3/detik,” ujarnya. 

Dari hasil evaluasi, lanjut dia, sistem drainase tidak mampu menampung debit air. Lokasi banjir umumnya berada pada daerah yang datar, elevasi rendah dan bermuara di laut.

“Di samping itu kami juga mencatat ada perbedaan yang besar antara tinggi bagian hulu dengan hilir sehingga pasokan air dari hulu dengan energi dan volume yang besar tadi waktu konsentrasinya lebih cepat terjadi genangan air banjir,” terangnya.

Baca Juga: Aktivitas Tambang Batu Bara Diduga Sebabkan Banjir di Kalsel
Dukung Ketahanan Pangan, Kemendes PDTT Akan Bangun Gudang Pangan Lokal

Dari kejadian tersebut KLHK memberikan beberapa rekomendasi antara lain mengurangi pasokan air dari hulu dengan membangun DAM, bendungan, sumur resapan, percepatan rehabilitasi hutan dan lahan di areal banjir serta terobosan terkait konservasi tanah dan air.

“Untuk rehabilitas DAS kita sudah melihat berdasarkan prioritasnya misalnya DAS Barito di Kabupaten Balangan itu ada 1640 hektar DAS Barito yang harus segera mungkin kita rehabilitasi, kemudian ada 20 DAS lainnya yang juga sama memerlukan percepatan untuk rehabilitasi,” katanya dalam Media Briefing Informasi Banjir Kalsel, Selasa (19/1/2021).

Dia mengatakan pada Januari tahun 2020 curah hujan normal 394 mm, sedangkan dari data BMKG 9-13 Januari 2021 sebesar 461 mm. Rata-rata ketinggian banjir yang melanda 10 Kabupaten di Kalsel antara 0,5 – 1,2 meter.

“Lokasi banjir berada di sepanjang alur DAS Barito dimana memang dari evaluasi yang ada kondisi infrastruktur ekologisnya yaitu Jasa lingkungan pengatur air sudah tidak memadai, sehingga tidak mampu lagi menampung aliran air masuk,” pungkasnya. 

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Banjir
  • Kehutanan

COMMENTS

Lainnya

  • Lahan di kawasan food estate Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). (SariAgri/Arif Ferdianto)

    Pangan 36 menit lalu

    Jaga Ketahanan Pangan, KemenPUPR Kembangkan Food Estate Berkelanjutan

  • Petani kelapa sawit di Kabupaten Bangka. (Sariagri/Doni)

    Perkebunan 2 jam lalu

    Indonesia Ajak Malaysia Bersama-sama Hadapi Kampanye Negatif Sawit

  • Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). (Arif Ferdianto)

    Pangan 3 jam lalu

    Atasi Banjir di Lahan Food Estate, Kementan dan KemenPUPR Salurkan Pompa

  • Labu Yakteen Palestina (IG @vivien.sansour)

    Hortikultura 4 jam lalu

    'Ratu Benih' Palestina Bawa Labu Yakteen ke Tanah Pertanian Amerika

  • The black-browed babbler (Wikimedia Commons)

    Peternakan 5 jam lalu

    Burung yang Diyakini Punah Selama 170 Tahun Terlihat di Kalimantan

  • Ilustrasi jagung (pixabay)

    News 6 jam lalu

    Pencegahan dan Penanganan Agar Produk Pertanian Bebas Aflatoksin

  • Ilustrasi bunga mawar merah (Pexels)

    Hortikultura 7 jam lalu

    Pembentukan Varietas Unggul Diperlukan untuk Kurangi Impor Benih Mawar

  • Kapal KKP (Gambar: Kementerian Kelautan dan Perikanan)

    Perikanan 8 jam lalu

    Perangi Penyelundup Benur, KKP Gencarkan Pengawasan dan Jaga Keberlanjutan

  • Ilustrasi lahan pertanian kedelai. (Pixabay)

    Hortikultura 16 jam lalu

    Kedelai Cocok Ditanam Saat Kemarau, Akademisi Ingatkan Petani Siapkan Benih

  • Ribuan sapi terkatung-katung di Laut Spanyol. (The Guardian)

    Peternakan 17 jam lalu

    Diduga Menderita Bluetongue, 2.000 Ekor Sapi Terkatung-katung di Laut

banner-sariagri.id

Top News

  • Tembakau Berkualitas dari Petani Lereng Gunung Sinabung
  • 5 Tips Memasak Ikan agar Nutrisinya Tidak Hilang
  • Kaya Manfaat, Begini 6 Cara Budi daya Tomat
  • Aneh dan Unik, Ini 7 Tanaman yang Layaknya dari 'Dunia Lain'
  • Agar Produksi Maksimal, Kenali 6 Cara Teknik Budidaya Tembakau
  • Tak Perlu Repot, Begini Cara Mudah Mengukur pH Tanah dengan Kunyit
  • Dua Pelabuhan Perikanan Diproyeksikan Terapkan Eco Fishing Port
  • Hati-hati, Minum Kopi Berlebihan Bisa Pengaruhi Struktur Otak
  • Wow! Sederet Selebriti Dunia Ini Punya Peternakan dan Lahan Pertanian
  • Begini Kata Peneliti Soal Viralnya Ikan Hiu Berwajah Manusia
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1034