Sungkai, Pohon Kayu Andalan Ibu Kota Negara

Editor: Yoyok - Jumat, 24 Februari 2023 | 18:00 WIB
Sariagri - Presiden Joko Widodo meyakini keberadaan Persemaian Mentawir di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan mendukung program hilirisasi.
Menurutnya, kemampuan produksi 20 juta bibit tanaman per tahun dari persemaian ini, salah satunya adalah pohon sungkai yang juga dibutuhkan untuk keperluan furniture.
Hal itu disampaikan Jokowi usai meninjau Persemaian Mentawir di Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023).
Jokowi mengatakan kayu yang bisa dipanen dalam kurun 30 hingga 40 tahun ini dapat memberikan variasi pada keragaman hayati untuk kebutuhan industri mebel Tanah Air. “Waktu panen sungkai 30 hingga 40 tahun sehingga mendukung hilirisasi juga tentunya untuk jangka panjang,” ujarnya.
Berdasarkan sejumlah literasi, sungkai yang bernama latin Peronema canescens merupakan salah satu pohon yang kayunya bermanfaat bagi masyarakat. Selain disebut sebagai jati sabrang, sungkai dapat tumbuh mencapai ketinggian antara 20 meter hingga 30 meter dengan cabang mencapai 10 meter.
Diameter batang sungkai sekitar 60 cm dengan batang lurus dan berlekuk dangkal, tidak berbanir, serta ranting dipenuhi bulu-bulu halus. Sungkai berbuah sepanjang tahun. Potensi kulit luar sungkai berwarna kelabu atau sawo muda, beralur dangkal dan mengelupas kecil dan tipis.
Kayu sungkai memiliki harga yang stabil dihargai sekitar 4 juta hingga 5 juta per lognya. Kayu Sungkai yang telah diolah berupa furniture dan veneer indah memiliki wilayah pemasaran yang luas untuk kebutuhan lokal dan ekspor dan dapat dihargai sekitar kisaran Rp6 juta hingga Rp8 juta tergantung pada kualitas kayunya. Pohon sungkai menghasilkan kayu teras yang berwarna kuning muda atau krem. Kayu sungkai memiliki ciri-ciri bertekstur kasar, kesat, tidak merata dengan arah serat lurus dan terkadang bergelombang.
Baca Juga: Sungkai, Pohon Kayu Andalan Ibu Kota Negara6 Provinsi Jadi Pusat Perhatian, Ini Strategi BNPB Cegah Kebakaran Hutan
Kayu sungkai seringkali dimanfaatkan untuk rangka atap bangunan karena bersifat ringan dan kuat. Selain itu, penggunaan kayu sungkai juga dipakai pada konstruksi tiang dan jembatan.
Kayu dari pohon sungkai dijadikan alternatif pengganti kayu jati karena menghasilkan kayu yang baik, yakni kelas kuat II hingga III dan kelas awet II.