Mengintip Eksotisme Hutan Bonsai Berusia Ratusan Tahun di NTT

Pohon Ampupu yang banyak tumbuh di Cagar Alam Mutis, NTT. (indonesia.go.id/istimewa)

Editor: Dera - Minggu, 29 Januari 2023 | 08:00 WIB

Sariagri - Jika menilik wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT), masyarakat mungkin lebih mengenal Labuan Bajo. Namun tahukah Sobat Agri, jika NTT juga punya kawasan hutan yang tak kalah eksotis loh, yaitu hutan hijau berisi ribuan pohon ampupu atau Eucalyptus urophylla berusia ratusan tahun.

Barisan ampupu ini membentuk kanopi hijau setinggi 2-5 meter dengan ciri khas akar dan batang yang berbonggol-bonggol besar hingga berlekuk-lekuk seperti seorang penari.

Sepintas, tanaman ampupu ini seolah telah mengalami proses pengkerdilan atau bonsai. Ranting pohonnya menjulur saling bersentuhan dengan pohon ampupu lainnya dan mempunyai daun berukuran kecil. Pada kondisi ekstrem, pohon ampupu hanya sanggup tumbuh dalam bentuk semak belukar setinggi dua meter.

Hutan bonsai berisi pohon ampupu ini tepatnya berada di Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dengan luas 30.777 kilometer persegi. Desa Fatumnasi diketahui memiliki pemandangan eksotis berupa perbukitan marmer yang diselingi padang rumput hijau tempat satwa kuda, sapi,dan rusa timor mencari makan.

Desa dengan koleksi hutan bonsai ini masuk ke dalam kawasan Cagar Alam Mutis. Bagi masyarakat Dawan, suku asli yang mendiami daerah Fatumnasi, hutan bonsai itu disebut dengan nama akuna. 

Baca Juga: Mengintip Eksotisme Hutan Bonsai Berusia Ratusan Tahun di NTT
Ikhtiar Mengembalikan Tutupan Hutan di Jambi

Menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTT, pohon ampupu juga dapat ditemui dalam jumlah kecil di Pulau Flores, Wetar, serta daerah-daerah lain seperti Adonara, Lomblen, dan Pantar. Tetapi vegetasi ampupu terbesar tetap berada di kawasan Cagar Alam Mutis, Fatumnasi.

Melansir indonesia.go.id, kehadiran hutan bonsai ampupu inipun kini dapat menjadi alternatif wisata alam di Nusa Tenggara Timur.