Penampakan Buaya Meningkat, Masyarakat Negara Ini Resah

Ilustrasi buaya. (Foto: Unsplash)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 12 Desember 2022 | 15:45 WIB

Sariagri - Penampakan buaya di Sabah, Malaysia, yang terus meningkat menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Bahkan penjaga satwa mencari bantuan dari penduduk desa dan polisi untuk memburu reptil tersebut.

Mengutip Straits Times, Direktur Departemen Margasatwa Sabah Augustine Tuuga mengatakan ada 29 penampakan buaya di berbagai wilayah di Lahad Datu, enam penampakan di Kota Kinabalu, tiga di Sandakan, dan satu di Tawau.

“Kami menerima banyak laporan di seluruh Sabah. Di mana kami melakukannya (menangkap atau menembak buaya) sendiri. Kami juga meminta polisi untuk membantu kami," kata Tuuga. 

“Ada kasus lain di daerah terpencil seperti Paitan, di mana kami memberi wewenang kepada pihak keamanan dan komite pembangunan untuk berburu buaya,” tambahnya, menjelaskan bahwa sumber daya Departemen Margasatwa terbebani dengan lonjakan buaya yang tiba-tiba. 

Tuuga mengatakan polisi di Lahad Datu memberi tahu departemen bahwa buaya terlihat di banyak daerah termasuk tepi sungai dan area perumahan. 

“Polisi Lahad Datu telah menyurati kami dan menyoroti kekhawatiran dan ketakutan masyarakat atas penampakan buaya di distrik tersebut,” jelas Tuuga. 

Buaya juga terlihat di tempat tamasya keluarga yang populer di sepanjang Teluk Likas serta kolam penanggulangan banjir di sepanjang jalan Teluk Likas.

Beberapa waktu lalu, pria berusia 45 tahun terluka parah setelah gagal menghentikan buaya yang menyerang anaknya. Insiden tersebut terjadi di sungai yang berada di Lahad Datu. 

Baca Juga: Penampakan Buaya Meningkat, Masyarakat Negara Ini Resah
Bikin Panik! Seekor Buaya 'Mendekam' di Kolam Milik Warga

Pria tersebut gagal menyelamatkan anak laki-lakinya berusia satu tahun yang diseret buaya ke dalam air. Dalam video viral yang beredar, buaya tersebut kemudian muncul ke permukaan dengan tubuh anak laki-laki tersebut berada di rahangnya.

"Terlepas dari upaya terbaik pria itu, dia berakhir dengan banyak luka gigitan dan tidak dapat menghentikan putranya ketika diseret ke dalam air," kata Sumsoa Rashid, kepala Badan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Lahad Datu.