Tingkatkan Produksi Gula, Perhutani Siapkan Lahan Tebu 18.256 Hektare

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury melakukan kunjungan kerja di lokasi Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang, Jawa Timur, awal pekan ini. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro, Direktur PTPN X Tuhu Bangun, Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur Karuniawan Purwanto Sanjaya.

Editor: Yoyok - Jumat, 30 September 2022 | 09:10 WIB

Sariagri - Perum Perhutani berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam swasembada gula nasional melalui pengembangan tanaman Agroforestry Tebu Mandiri di wilayah kerja Perhutani KPH Jombang dan KPH Ngawi dengan total rencana pengembangan sampai dengan tahun 2024 diperkirakan seluas 18.256 hektare (Ha).

“Tanaman Agroforestry Tebu Mandiri dimulai pada tahun 2021 di dua lokasi yakni di KPH Jombang seluas 386,47 hektare dan KPH Ngawi seluas 187,52 hektare, dan sudah dipanen pada tahun 2022,” ujar Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro di Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang, Jawa Timur, awal pekan ini.

Wahyu menambahkan pada tahun 2022 tanaman agroforestry tebu tersebut akan dikembangkan di 12 KPH dengan luas 1.788 hektare, kemudian pada tahun 2023 akan dikembangkan di 23 KPH seluas 7.962 hektare, dan pada tahun 2024 seluas 7.962 hektare, sehingga total mencapai 18.256 hektare yang harapannya ada potensi tebu giling pada tahun 2025 sebesar 1,277 juta ton.

Sementara Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan bahwa Kementerian Badan Usaha Milik Negara (K-BUMN) mengapresiasi kinerja Perhutani KPH Jombang yang telah melakukan produksi hingga 78 ton per hektare. 

“Kami terus mendorong Perhutani dan BUMN lainnya untuk meningkatkan produksi gula nasional sebagai salah satu program strategis nasional dengan target kurun waktu 3-5 tahun mendatang Indonesia bisa mencapai swasembada gula nasional,” jelas Pahala.

Diketahui, pemerintah menargetkan swasembada gula konsumsi sebanyak 2,54 juta ton pada 2045. Program swasembada gula konsumsi itu mulai digulirkan pada 2020 berupa pembukaan  lahan tebu baru seluas 75.000 hektare dan bongkar ratun tebu seluas 125.000 hektare. Perhutani bersama ID Food dan PTPN Group kembali diminta berpartisipasi dalam program tersebut.

Salah satu langkah strategis Kementerian BUMN dalam menggapai swasembada gula konsumsi di 2025 adalah dengan pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Perusahaan ini merupakan sub holding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yang fokus di bidang industri gula, mulai dari hulu hingga hilir. PT SGN saat ini mengonsolidasikan 36 pabrik gula di seluruh Indonesia. 

Pahala menambahkan upaya tersebut merupakan kerjasama antara Perhutani dan PTPN melalui uji coba yang pertama dengan menanami sekitar 358 hektare, dan memberikan hasil yang sangat baik dengan produktivitas mencapai 78 ton per hektare. “Lebih dari itu yang lebih penting, bagaimana program ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto menyampaikan bahwa dengan adanya Agroforestry Tebu Mandiri di wilayah KPH Jombang ini terdapat kontribusi yang diberikan Perhutani kepada masyarakat sekitar, antara lain adanya penyerapan tenaga kerja  sebanyak 347 orang. 

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Gula, Perhutani Siapkan Lahan Tebu 18.256 Hektare
Pengembangan Agroforestri, Perhutani Panen Perdana Tebu

“Untuk pemberdayaan masyarakat, kami juga memberikan bantuan ternak kambing sebanyak 269 ekor yang dibagikan kepada 13 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),” ujarnya. 

Di wilayah KPH Ngawi penyerapan tenaga kerja mencapai 167 orang dan bantuan ternak kambing yang diberikan sebanyak 116 ekor kepada 4 LMDH.