Dalam Sebulan, 3 Ekor Gajah Mati di Kebun Binatang Swiss Akibat Virus

Ilustrasi Gajah Asia. (Foto: Wikimedia Commons)

Editor: Putri - Jumat, 29 Juli 2022 | 18:30 WIB

Sariagri - Virus mematikan menyerang kebun binatang Zurich, Swiss. Akibatnya, tiga gajah Asia mati dalam sebulan dan membuat para ahli bingung bagaimana menghentikan penyebarannya.

Mengutip Straits Times, Jumat (29/7/2022), kebun binatang tersebut kini hanya memiliki lima gajah yang berkeliaran di kandang seluas 11.000 meter persegi.

Gajah berusia dua tahun Umesh adalah hewan pertama menjadi korban virus endotheliotropic herpesvirus pada akhir Juni. Beberapa hari kemudian, saudara perempuannya yang berusia delapan tahun, Omysha, juga terserang penyakit tersebut.

Pada Sabtu 23 Juli 2022, Ruwani, gajah betina berusia lima tahun juga mati akibat virus tersebut. Virus tersebut menyebabkan gajah-gajah tersebut mengalami pendarahan internal dan kegagalan organ.

Di penangkaran, virus ini adalah penyebab utama kematian gajah berusia dua hingga delapan tahun. kata dokter hewan kebun binatang Pascal Marty. Virus itu juga diketahui membunuh gajah di alam liar, katanya, tetapi sulit dideteksi.

Virus herpes tersembunyi di hampir semua gajah, baik di alam liar maupun di penangkaran. Tetapi dalam beberapa kasus bisa tiba-tiba mematikan, membunuh korbannya dalam hitungan hari.

"Kami masih belum tahu mengapa itu terjadi dan kapan itu terjadi," kata Marty.

Lima gajah Asia yang tersisa di kebun binatang, diizinkan untuk menghabiskan beberapa jam berkumpul dengan gajah yang mati. Marty mengatakan penting untuk memberi hewan "waktu yang cukup mengucapkan selamat tinggal".

"Sangat sulit untuk mengatakan apakah mereka sedih atau tidak, karena kesedihan adalah sesuatu yang manusiawi," kata Marty.

Marty menekankan bahwa gajah adalah hewan yang sangat sosial. Sangat penting bagi mereka untuk memiliki kesempatan untuk menyadari ketika anggota kawanan mereka tidak lagi hidup.

"Sangat penting bagi gajah untuk memahami bahwa individu ini bukan bagian dari kelompok mereka lagi," jelas Marty.

Gajah Asia, yang dapat hidup hingga sekitar 60 tahun, terdaftar sebagai spesies yang terancam punah. Saat ini hanya sekitar 50.000 yang tersisa di alam liar.

Deforestasi dan pembangunan pertanian merampas habitat alami gajah Asia. Perburuan dan perdagangan gading ilegal juga mengancam kehidupan gajah.

Baca Juga: Dalam Sebulan, 3 Ekor Gajah Mati di Kebun Binatang Swiss Akibat Virus
Tricia, Gajah Tertua di Australia Tutup Usia di Umur 65 Tahun

"Populasinya menurun hampir di mana-mana," kata Marty, menambahkan bahwa penting untuk memiliki populasi gajah Asia yang baik dan sehat di Eropa.

Kebun binatang Zurich, katanya, memiliki salah satu kandang gajah paling modern di dunia. Ia berniat melanjutkan misinya untuk membiakkan gajah Asia.